Sebuah fenomena yang sangat luar biasa dan jarang sekali diperhatikan, namun ketika hilang sedikit saja langsung serentak menanyakan dan berusaha mengembalikan agar dia muuncul lagi, apa sih itu ? sesuatu yang tak akan tergantikan dan termahal dalam diri seorang manusia yaitu KESEHATAN. Banyak dari kita tatkala tubuh masih bugar, sehat, sigap dan selalu waspada dalam menjalani aktifitas sering merasa diri ni selalu akan sehat dan kuat tanpa menghiraukan bagaimana menjaga keadaan tersebut. Namun ketika tubuh ini terasa agak berbeda dengan kondisi kemarin sore atau bahkan berbeda dengan keadaan satu jam sebelumnya, kita sudah merasa gelisah dan risau timbul berbagai pertanyakan dalam pikiran kita.
Realita yang ada di sekitar kita meninggal secara tiba-tiba. Kalau dulu orang mengatakan bahwa orang meninggal itu ketika sudah berumur 60 tahun ke atas atau lebih mudahnya kalau sudah masuk lansia. Namun pada zaman yang serba mesin dan modern ini sebuat kata kematian tidak bisa di ukur dengan berapa banyak umur seseorang, kapanpun dan dimanapun kalau Allah SWT menghendaki mati pada saat itu maka tidak ada yang bisa dilakukan oleh seorang manusia yang lemah.
Berangkat dari uraian di atas, maka marilah kita senantisasa menjaga nikmat Allah SWT yang berupa kesehatan. Nikmat sehat sangatlah mahal harganya bahkan tidak bisa dibandingkan dengan hal lain untuk ditukar dengannya. berikut beberapa tips yang digunakan Rasulullah untuk menjaga kesehatan mudah-mudahan bermanfaat :
1. Selalu bangun sebelum subuh
Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan sholat sunah dan sholat Subuh secara berjamaah.
Hal ini memberi hikmah yang mendalam antaranya mendapat limpahan
pahala, kesegaran udara subuh yang baik serta memperkuat pikiran.
2. Sering menjaga kebersihan
Rasulullah SAW selalu bersih dan rapi. Setiap Kamis atau Jumat,
Beliau mencuci rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat dan memakai
parfum.
“Mandi pada hari Jumat adalah sangat dituntut untuk setiap orang
dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan pemakai harum-haruman. “(HR.
Muslim)
3. Makan sekadar yang perlu
Sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Kami adalah satu kaum yang tidak
makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak
sampai kekenyangan).” (Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: Sepertiga untuk
udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.
Bahkan ada satu pendidikan khusus untuk umat Islam yaitu dengan
berpuasa pada Ramadan untuk menyeimbangkan kesehatan selain Nabi selalu
berpuasa sunat.
4. Gemar berjalan kaki
Rasulullah SAW berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan
mengunjungi rumah sahabat. Bila berjalan kaki, keringat pasti mengalir,
pori terbuka dan peredaran darah berjalan lancar.
Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Dibandingkan kita
sekarang yang lebih nyaman menaiki kendaraan. Kalau mau meletakkan
kendaraan, harus parkir persis di depan tempat yang ingin kita pergi.
Maksudnya tidaklah seandainya tujuan yang kita pergi itu jauhnya 30
kilometer harus berjalan kaki, cuma jika tempat “parkir” mobil agak jauh
sedikit dari tempat yang dituju, ambillah peluang ini untuk
“berolahraga”.
5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah ‘jangan marah’ diulangi sampai tiga kali. Ini
menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada
jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan
mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka harus kita duduk dan
ketika sedang duduk, maka harus berbaring.
Karena marah itu dari setan dan setan itu asalnya dari api, maka
segeralah mengambil wudhu dan shalat dua rakaat untuk mendapatkan
ketenangan serta menghilangkan kegelisahan di hati.
6. Optimis dan tidak berputus asa
Sikap optimis memberikan efek emosional yang mendalam bagi kelapangan
jiwa selain harus banyakkan sabar, istiqamah, bekerja keras serta
tawakal kepada Allah SWT.
7. Tidak pernah iri hati
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, semestinya kita
harus menjauhi dari sifat iri hati. “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari
sifat-sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah.”
8. Pemaaf
Pemaaf adalah sifat yang sangat dituntut untuk mendapatkan
ketentraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain membebaskan diri kita
dari dibelenggu api kemarahan.
Jika kita marah, maka marah itu melekat pada hati. Justru, jadilah seorang yang pemaaf karena yang pasti badan sehat.
Mudah-mudahan bermanfaat....
By : Anton Mukminin (Aktif di Tapak Suci UM Ponorogo)
0 komentar:
Posting Komentar